Depresi Part 3 - Apa Dampak & Faktor Depresi? (#Depresi)
Dampak Depresi dalam kehidupan sehari – hari
Depresi dapat membuat masalah kesehatan lainnya terasa lebih buruk terutama pada rasa sakit kronis. Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja dan gangguan hubungan sosial. Penderita depresi sering merasa sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan. Mereka berpaling dari kegiatan yang sebelumnya menyenangkan. Dalam kasus parah, depresi dapat mengancam jiwa. Orang yang depresi lebih mungkin berkeinginan untuk bunuh diri.
Mereka akan memberikan tanda peringatan termasuk berbicara tentang kematian atau bunuh diri, mengancam untuk menyakiti orang lain atau terlibat dalam perilaku agresif dan berisiko. Siapapun yang tampak ingin melakukan hal – hal seperti di atas harus diperlakukan dengan sangat serius. Jika Anda memiliki rencana untuk bunuh diri, segeralah pergi ke ruang gawat darurat untuk perawatan yang cepat.
SARS-CoV-2 biang penyakit Covid-19 berdampak besar pada kehidupan. Pandemi ini membuat banyak orang merasa bingung, cemas, stres, dan frustasi. Sejumlah orang khawatir sakit atau tertular Covid-19. Di sisi lain mereka juga risau masalah finansial, pekerjaan, masa depan, dan kondisi setelah pandemi.
Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Terlebih jika sebelumnya seseorang memiliki riwayat gangguan kecemasan, depresi, serangan panik, atau gangguan obsesif kompulsif. Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Bila tidak dilakukan, penderita OCD akan diliputi kecemasan atau ketakutan.
Faktor Risiko Depresi
Beberapa faktor risiko (faktor pemicu) terjadinya depresi, di antaranya:
antara lain:
- Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental pada keluarga. Para ahli percaya bahwa genetika memainkan peran. Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan depresi akan meningkatkan risiko Anda dalam mengalami gangguan. Dilihat dari gender, wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan pria.
- Menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang.
- Memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain.
- Mengidap penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV/AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.
- Mengalami kejadian traumatik, seperti kekerasan seksual/pelecehan, kematian, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah keuangan.
Komentar
Posting Komentar